Header Ads

Tips Membeli Properti: Rumah atau Apartemen? (3)

Menyambung dari artikel sebelumnya, tips kedua dalam membeli properti menurut pengalaman pribadi saya adalah berapa lama anda Ingin menempati properti Ini?

Dibahas ulang dari artikel sebelumnya bahwa investor kawakan seperti Warren Buffett mengatakan bahwa, ketika anda membeli rumah (untuk tujuan apapun, ditinggali atau disewakan) pastikan bahwa anda mau tinggal di properti anda selamanya.

Akan tetapi di zaman sekarang, apalagi di Indonesia kondisinya belum tentu sama. Menentukan apakah anda akan tinggal di properti tersebut selamanya atau akan pindah lagi membantu anda menentukan jenis properti yang akan anda ambil.

Sebagai contoh, anda bisa saja saat ini masih sendiri (single) dan mengambil apartemen di tengah kota daripada bayar kos atau kontrakan. Nah, ketika anda kemudian menikah dan punya anak dan dirasa memerlukan tempat tinggal yang lebih luas, maka anda bisa pindah ke rumah yang lebih besar di pinggiran kota, sementara apartemen anda bisa anda jual atau bisa anda sewakan.

Apabila anda ingin membeli properti pertama dengan tujuan ditinggali untuk jangka lama atau selamanya, maka daerah yang belum berkembang dengan harga murah bisa menjadi pilihan, dengan konsekwensi seperti yang dibahas pada artikel pertama. 

Mengapa demikian? Karena butuh waktu 20-30 tahun untuk suatu area bisa berkembang secara maksimal. Sebagai contoh di Jakarta dan Tangerang Selatan ada daerah yang bernama Bintaro maupun Bumi Serpong Damai (BSD). 

Sepengetahuan saya 2 perumahan ini mulai ditawarkan sejak era 80an. Kedua area ini baru berkembang pesat dan harga naik secara gila-gilaan di tahun 2000-2010-an sejak dibukanya akses jalan tol. Dapat dilihat kedua area ini butuh waktu sekitar 20 tahun sampai 30 tahunan.

Apabila awal tahun 2000an anda membeli rumah di daerah ini dengan harga Rp 200 jutaan, maka saat ini anda bisa menawarkan rumah yang sama dengan harga jual di kisaran Rp 1,5-2 miliar. Luar biasa kan? 

Tapi bila anda ingin menempati properti ini hanya untuk sementara saja misalnya 5-10 tahun, maka pembangunan cluster di tengah kota atau apartemen akan lebih menguntungkan dalam jangka cepat (sampai dengan 10 tahun). 

Pilihan kembali kepada diri anda masing-masing, mau berapa lama menggunakan properti tersebut. Berikutnya adalah:

Mencari Pembiayaan
Mencari pembiayaan dan menghitung biaya yang dibutuhkan untuk membeli rumah anda dengan baik dan benar membutuhkan keahlian tersendiri. Bahkan ini sebenarnya adalah salah satu bagian terpenting dalam perencanaan membeli properti. 

Mengapa begitu? Karena bagian ini berhubungan secara langsung dengan kondisi keuangan anda. Anda harus tahu dan bisa menjawab pertanyaan berikut ini untuk mengetahui jenis properti yang akan anda beli, misalnya:
1. Berapa besaran keuangan/penghasilan anda setiap bulan?
2. Apakah itu penghasilan anda sendiri atau digabung dengan pasangan?
3. Berapa besar pengeluaran bulanan anda dan keluar anda?
4. Apakah anda sudah punya utang/cicilan lain (kendaraan, KTA, kartu kredit)?
5. Berapa besar cicilan utang lain anda?
6. Berapa besar total rasio cicilan kemampuan anda untuk membeli properti?
7. Dan masih banyak pertanyaan-pertanyaan lainnya.

Yang harus kiita pahami bahwa, salah dalam menghitung / menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas bisa mengakibatkan kesalahan dalam membeli rumah (salah bujet) yang pada akhirnya bisa menyebabkan permasalahan keuangan anda secara keseluruhan. 

No comments

Powered by Blogger.